REVIEW PENELITIAN EDUKASI MENGENAI "SENI RUPA DAN DESAIN"

JUDUL

DESAIN ORNAMEN POTENSI LOKAL SEBAGAI RESPONS KREATIF MAHASISWA SENI RUPA

OBJEK KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN : 

Didalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, ada upaya untuk kita menggali, merawat, mengembangkan dan meneguhkan sebuah potensi maupun kearifan lokal diakomodasi dalam sebuah pembelajaran muatan yang bersifat lokal. Dalam hal ini pembelajarannya dapat dilakukan dengan memunculkan sebuah mata pelajaran khusus, yaitu mata pelajaran Muatan Lokal atau terintegrasi dengan sebuah mata pelajaran lain. Dalam hal ini kuatnya arus globalisasi dirasakan begitu masif merasuki dalam berbagai segmen, termasuk kedalam dunia pendidikan ini. 

Pada sisi wawasan yang telah di konversasi saat ini kedalam pengembangan kurikulum oleh tim pengembang yang diterjemahkan kedalam konversi karakter nilai yang harus atau perlu dimiliki oleh lulusan dari dunia Pendidikan yaitu Inspiratif, Humanis, Peduli, Inovatif, Kreatif, Sportif, Jujur dan juga harus Adil. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan produk sebuah ornamen desain sebagai respon kreatif atas dasar potensi lokal asal daerah seni rupa dan juga untuk mengetahui dan menjelaskan presepsi sebagai pengiring respons kreatf seni rupa dalam pembelajaran Desain Ornamen dengan pemanfaatan potensi lokal.

PENDEKATAN :

Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara melakukan pendekatan secara pengembangan kurikulum oleh tim pengembang yang dilakukan secara langsung dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan produk sebuah Ornamen Desain ebagai respon kreatif atas dasar potensi lokal. Pendekatan yang dipakai yaitu Pendekatan Semiotik dalam desain seni rupa

ANALISIS :

Analisis data yang digunakan yaitu deskriptif, baik kualitatif maupun kuantitatif dalam rangka mendeskripsikan pewujudan produk desain ornamen yang akan dikaji. Analisis domain digunakan untuk menemukan gejala-gejala umum tampilan desain ornamen yang akan dihasilkan, Analisis Taksonomik dilakukan untuk merinci sejumlah gejala yang dasarnya umum desain ornamen yang akan dihasilkan, Analisis Kompensial digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan setiap hal dalam beberapa faktor yang ditemukan. Serta terdapat Analisis Deskriptif dan Kuantitatif.

TEORI :

Teori Obervasi secara khusus dilakukan ketika kita berada didalam sebuah proses pembelajaran Desain Ornamen Seni Rupa yang terkait terhadap respons kreatif potensi lokal dengan merinci sejulah gejala umum pada Desain Ornamen yang telah dihasilkan dengan sejumlah hal, bagian dan juga faktor yang lebih spesifik.

KESIMPULAN :

Penelitian menunjukkan bahwa produk desain ornamen sebagai respons kreatif oleh potensi lokal daerah yang bersumber daya alam, sosial budaya, ikon daerah serta penciptaan motif, penggunaan unsur utama yaitu motif flora dan fauna sebagai unsur pendukung besar dengan memanfaatkan pembelajaran desain ornamen sebagai pemanfaatan potensi lokal daerah asal yang menunjukkan bahwa sebagai upaya untuk menginformasikan potensi sumber daya alam dengan keterkaitan dengan potensi lokal dalam konteks yang lebih luas.

YANG MENURUT SAYA BISA DITELITI DARI JURNAL TERSEBUT : 

Penggambaran dari Desain Ornamen Seni Rupa yang sangat dikenal sebagai Produk Desain Ornamen sebagai sebuah Respons Kreatif atas potensi lokal asal daerah yang dimana sebagaimana pengamatan yang dilkukan yaitu memunculkan respons kreatif dalam rancangan desan wallpaper, batik, ukir, dan hiasan dinding yang relatif beragam potensi lokal yang akan dikreasikan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

JUDUL :

KAJIAN VISUAL ESTETIK KUDA KEPANG DALAM KESENIAN EBEG SEBAGAI PENGENALAN BUDAYA TRADISIONAL MASYARAKAT KEBUMEN

OBJEK KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN : 

Sebuah Anyaman Kuda Kepang menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang tidak hanya berperan sebagai properti untuk pertunjukkan Ebeg namun juga sebagai sebuah tuntunan. Banyak sekali jenis Kepang yang ada di Indonesia salah satunya yaitu Kuda Kepang yang berasal dari Kebumen ini. Kuda Kepang tersebut mencerminkan dari sebuah masyarakat Kebumen dengan berbagai macam karakter dan juga perilakunya.

Pada era globalisasi perlu sangat diimbangi dengan cara mempertahankan budaya struktur lokal yang telah atau sudah menjadi nilai luhur yang sesuai dengan karakteristik bagsa Indonesia. Pada upaya ini Ebeg sebagai sebuah karya sangatlah menarik dari segi atau dari penglihatan visual, simbol dan kulturalnya oleh sebab itu sangat tampak menarik karena terdapat perbedaan yang mencolok pada aspek kemasan properti tari seperti kuda kepang, iket kepala, alas kaki, gerak yang ditampilkan sehingga dengan bentuk visual yang estetik kepang dalam kesenian ebeg.

PENDEKATAN :

Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan terjun langsung ke lapangan yang berlokasi penelitian di rumah Mbah Rebo Karto Prawiro dan rumah Pak Rebo Susanto. 

ANALISIS :

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif degan bentuk visual kuda kepang kebumen yang mengacu kepada bentuk kuda kepang yang mirip dengan kuda dan memiliki sebuah karakter seperti seekor kuda yang memiliki simbol-simbol serta menambah nilai estetis.

TEORI :

Tidak terlalu memperlihatkan sebuah teori seperti apa yang digunakan pada kajian tulisan ini, terdapat permaparan sebuah diskusi teori yang berdasarkan kepada hasil kajian warisan budaya indonesia.

KESIMPULAN :

Pemaparan benuk visual yang estetik kepang dalam kesenian Ebeg sebagai pengenalan sebuah budaya tradisional masyarakat Kebumen dalam kesenian Ebeg dalam menyajika unsur-unsur kesenian yang meliputi gerak, tata rias, tata busana, properti, sesaji, pawang dan sebuah iringan musik. Mengkaji dari sudut pandang makna sebuah simbolis, gerak tari, nilai-nilai sosial dari kesenian Ebeg dalam tradisional masyarakat dan akan terjaga kelestariannya.

YANG MENURUT SAYA BISA DITELITI DARI JURNAL TERSEBUT :

Banyak sekali penggambaran bagaimana terdapatnya konsep metode pembelajaran bentuk badan dari kuda kepang, makna kepang yang terdapat didalam kesenin Ebeg yang dimana sebagai pengenalan budaya tradisional masyarakat dan juga Ebeg sebagai panggung rakyat dan simbol perlawanan terhadap penguasa dan dalam disajikan atau sebagai media dakwah.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

JUDUL :

PELUANG, TANTANGAN, DAN STRATEGI PEMANFAATAN POTENSI LOKAL KABUPATEN ATAU KOTA JEPARA DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA

OBJEK KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN : 

Potensi lokal dari kekayaan alam, budaya dan sumber daya manusia dari suatu daerah yang memiliki kekhasan berdasarkan sebuah kondisi geografis, iklim dan alam daerah. Potensi lokal sangat penting untuk dikembangkan dan harus terus dilestarikan karena pemanfaatan potensi yang ada terdapat didalam proses pembelajaran, yang pada khususnya pembelajaran seni rupa yang mengkaji dan menggali lebih jauh lagi dari pontesi lokal yang dapat menambah pengetahuan dan menjadi jembatan dalam sebuah pelestarian potensi lokal yang ada sehingga memunculkan poduk kreatif dan inovatif.

Potensi lokal budaya memiliki sumber daya manusia yang memiliki kekhasan berdasarkan geografi dan juga sebagai objek untuk mencapai tujuan sebuah pendidikan. Ada beberapa potensi lokal yang terdapat di Jepara itu sendiri seperti Seni Ukir, Kerajinan Tenun Troso, Kerajinan Keramik Mayong, Patung ukir Mulyoharjo, kerajinan anyam telukwetan dan juga seni batik dari jepara. Pemanfaatan potensi lokal seni rupa memiliki peluang yang sangat signifikan seperti dapat menjadi upaya pelestarian potensi lokal yang ada.

PENDEKATAN :

Pendekatan yang digunakan pada tulisan ini hanya terdapat secara gamblang dalam keterbacaan dalam kegiatan seni rupa yang sangat penting dikaji dalam metode pembelajaran seni rupa sehingga terdapat keunggulan sebuah peluang, tantangan dan juga strategi pemanfaatan pontensi lokal dari kabupaten atau kota jepara.

ANALISIS :

Analisis yang hanya digunakan secara gamblang yang berangkat dari analisis peluang dan tantangan pemanfaatan potensi lokal dalam pembelajaran seni rupa, terdapat strategiyang digunakan supaya dapat memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran seni rupa. Pengetahuan kebudayaan yang mengeksplorasi potensi lokal yang memiliki jarak semakin luas sehingga dapat memulai menerapkan pembelajaran seni rupa sehingga menjadi wadah untuk keberlangsungan pembelajaran seni rupa.

TEORI :

Tidak terlalu memperlihatkan sebuah teori ini yang seperti apa yang akan digunakan pada kajian tulisan ini, terdapat permaparan sebuah diskusi teori yang berdasarkan kepada hasil kajian warisan budaya indonesia.yang terdapat peluang, tantangan dan juga strategi pemanfaatan potensi sebuah karya lokal seni rupa.

KESIMPULAN :

Sebuah potensi lokal yang menjadi sumber utama kehidupan disuatu daerah yang sangat penting untuk dilestarikan, dikembangkan dan ditingkatkan dalam pembelajaran seni rupa sehingga pemanfaatan ojek potensi lokal sangat penting sehingga memilii peluang dan tantangan yang harus diketahui. Peluang yng menjadi upaya pelestarian potensi lokal dengan terus dikembangkan da meningkatkan potensi itu sendiri dengan ilmu pengetahuan yang berhubunga dengan kebudayaan serta peluang, tantangan dan strategi pemanfaatan dari potensi lokal kabupaten atau kota jepara itu sendiri dalam pembelajaran karya seni rupa


- Sekian, Terimakasih .. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penanda dan Petanda (Signifier dan Signified) dari Ferdinand de Saussure dalam Pengalaman Pribadi

Objek Kajian (Film Mars "Mimpi Ananda Raih Semesta") disertai dengan Analisis Semiotiknya

PENGALAMAN IMPLEMENTASI PADA RUANG DESAIN